Baru-baru ini, Indonesia mengekspor air laut ke beberapa negara, termasuk Malaysia dan Rusia, dengan harga yang mencengangkan. Ekspor ini menuai beragam reaksi dari masyarakat, mulai dari dukungan hingga kritik terkait pemanfaatan sumber daya alam.
Fakta di Balik Ekspor Air Laut Indonesia
- Komoditas yang Diekspor Bukan Air Biasa
- Air laut yang diekspor telah melalui proses desalinasi (penghilangan garam) dan pemurnian sehingga layak dikonsumsi atau digunakan untuk industri.
- Beberapa produk turunannya seperti garam laut premium dan mineral laut juga memiliki nilai jual tinggi.
- Pasar Ekspor Utama
- Malaysia: Membutuhkan pasokan air laut olahan untuk industri makanan dan farmasi.
- Rusia: Memanfaatkannya untuk kebutuhan industri dan kemungkinan penelitian.
- Harga Jual Tinggi
- Dilaporkan, harga jual air laut olahan ini mencapai puluhan juta rupiah per ton, tergantung kemurnian dan pengolahannya.
Pro dan Kontra
✔ Pendukung:
- Menambah devisa negara.
- Memanfaatkan sumber daya yang melimpah.
❌ Penentang:
- Khawatir terjadi eksploitasi berlebihan.
- Pertanyaan tentang dampak lingkungan dan keseimbangan ekosistem.
Respons Pemerintah
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa ekspor ini telah melalui kajian lingkungan dan ekonomi. Mereka juga menegaskan bahwa ekspor air laut tidak akan mengganggu pasokan lokal.