Kuku mungkin hanya bagian kecil dari tubuh Anda, namun sangat berguna. Tidak hanya melindungi bagian atas jari-jari dari cedera, menggaruk saat tubuh terasa gatal, hingga mengupas kulit jeruk. Tapi, kuku juga bisa mengungkap banyak hal tentang kesehatan Anda.
Ada banyak petuah lama tentang menilai kesehatan melalui kuku, seperti bintik-bintik putih pada kuku atau leukonychia dalam bahasa medis, adalah tanda tubuh kekurangan kalsium.
Seberapa benar petuah tersebut? Untuk mengetahuinya, kita harus mengenali dulu anatomi dasar kuku.
Kuku adalah perpanjangan dari kulit, yang terbuat dari keratin, protein super kuat yang melindungi jari-jari di tangan dan kaki dari cedera.
Bentuk membulat yang terlihat di pangkal kuku disebut lunula, yang berfungsi sebagai “pusat pertumbuhan” kuku.
Lunula menghasilkan sel-sel yang pada akhirnya akan mengeras menjadi lempeng kuku. Letaknya di atas kutikula, lapisan sel mati yang menghubungkan pangkal alas kuku ke kulit.
Kutikula memberi perlindungan ekstra dengan bertindak sebagai “penjaga keamanan” kuku, menghentikan bakteri, jamur, dan patogen lainnya.
Jika ada istilah, mata adalah jendela jiwa, maka bagi seorang dokter, kuku adalah jendela kesehatan.
Dokter bisa melihat kondisi kuku untuk mendiagnosis segala macam kondisi, dari masalah dermatologis hingga penyakit ginjal atau bahkan gangguan autoimun.
Tanda adanya penyakit serius
“Salah satu hal pertama yang saya pelajari di sekolah kedokteran adalah mencari sesuatu yang disebut clubbing,” kata Dan Baumgardt, dokter umum sekaligus dosen ilmu saraf dan fisiologi di University of Bristol.
Clubbing atau jari tabuh adalah kondisi saat seseorang kehilangan sudut antara kuku dan alas kuku itu sendiri.
Kondisi itu juga bisa dikenali dengan tanda alas kuku yang melunak, dan kuku hampir tampak “mengapung” alih-alih menempel kuat di jari.
Ujung jari juga tampak besar atau menonjol.
“Ini menyebabkan semacam penampilan jari yang bengkak dan jari terlihat sedikit seperti stik drum,” kata Baumgardt.