Regulator antimonopoli Uni Eropa telah memperluas penyelidikan mereka terhadap biaya Visa dan Mastercard. Mengutip Reuters, Komisi Eropa mengungkapkan bahwa kedua perusahaan sistem pembayaran itu mencari feedback biaya dari penyedia terminal dan perusahaan pembayaran yang dapat dikategorikan praktik anti-persaingan.
Komisi Eropa, yang bertugas mengawasi persaingan usaha di wilayah Uni Eropa, menyatakan sedang menyelidiki apakah Visa dan Mastercard menyalahgunakan posisi dominan mereka untuk menghalangi kompetisi dan membatasi pilihan pedagang dan konsumen.
Kedua perusahaan membantah adanya praktik monopoli dan menyatakan bahwa mereka mematuhi seluruh regulasi yang berlaku. Mereka mengklaim bahwa biaya yang dikenakan mencerminkan nilai layanan yang diberikan, seperti keamanan transaksi dan kenyamanan konsumen.
Namun, tekanan dari regulator dan opini publik bisa menjadi pendorong perubahan kebijakan jangka panjang.
Meski masalah ini terlihat sebagai konflik antara pedagang dan penyedia kartu, konsumen sebenarnya ikut terdampak. Biaya transaksi yang tinggi sering kali dibebankan secara tidak langsung kepada pelanggan dalam bentuk:
- Harga barang dan jasa yang lebih mahal
- Diskon terbatas untuk pembayaran non-tunai
- Kurangnya inovasi dalam metode pembayaran alternatif
Dengan membuka pasar bagi kompetitor yang lebih inovatif dan efisien, diharapkan akan tercipta ekosistem pembayaran yang lebih adil dan kompetitif.
Kedua perusahaan membantah adanya praktik monopoli dan menyatakan bahwa mereka mematuhi seluruh regulasi yang berlaku. Mereka mengklaim bahwa biaya yang dikenakan mencerminkan nilai layanan yang diberikan, seperti keamanan transaksi dan kenyamanan konsumen.