Seorang remaja Palestina berwarganegaraan Amerika Serikat (AS) tewas ditembak oleh tentara Israel di kota Turmus Ayya di Tepi Barat pada Minggu (6/4).
Kronologi Insiden Penembakan
Menurut laporan saksi dan organisasi hak asasi manusia, insiden terjadi ketika remaja tersebut, yang diidentifikasi sebagai Mohammed Khdour (17 tahun), sedang berada di dekat kamp pengungsi di Tepi Barat.
- Lokasi Kejadian: Desa Biddu, dekat Ramallah, Tepi Barat.
- Waktu Insiden: Dilaporkan terjadi pada hari Sabtu (tanggal sesuai update terbaru).
- Versi Saksi: Mohammed diduga sedang tidak melakukan aksi kekerasan saat ditembak.
- Versi Militer Israel: Menyatakan bahwa pemuda itu adalah bagian dari kelompok yang melemparkan batu ke arah pasukan mereka, sehingga mereka menembak untuk “menghentikan ancaman”.
Namun, keluarga korban dan aktivis HAM membantah klaim Israel, menyatakan bahwa Mohammed adalah pelajar biasa yang tidak terlibat dalam kekerasan.
Mereka juga mengatakan insiden itu sebagai buah dari “kekebalan hukum” dari Israel yang terus berlanjut.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Dunia internasional terus mendorong solusi damai, termasuk:
- Dukungan untuk Investigasi Independen oleh PBB atau lembaga netral.
- Tekanan Diplomatik terhadap Israel untuk menghentikan kekerasan berlebihan.
- Dukungan untuk Palestina melalui bantuan kemanusiaan dan advokasi HAM.
Dengan meningkatnya perhatian global, tekanan terhadap Israel untuk menghentikan kekerasan mungkin akan semakin besar.
Kematian Mohammed memicu gelombang protes dan kecaman dari berbagai pihak:
- Keluarga Korban:
- Menuntut investigasi independen oleh PBB.
- Menyebut penembakan sebagai “pembunuhan di luar hukum”.
- Pemerintah AS:
- Departemen Luar Negeri AS menyatakan “keprihatinan mendalam” dan meminta transparansi penyelidikan.
- Beberapa anggota Kongres AS mengecam tindakan Israel dan menyerukan pertanggungjawaban.
- Organisasi HAM:
- Amnesty International dan Human Rights Watch mendesak investigasi terhadap dugaan pelanggaran HAM oleh Israel.