Di tengah arus digitalisasi yang begitu pesat, internet telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Mulai dari pelajar, pekerja kantoran, pelaku UMKM, hingga pemerintah — semuanya bergantung pada konektivitas. Namun, satu pertanyaan besar muncul: apakah tarif internet di Indonesia tergolong mahal atau justru murah?
Menurut laporan dari Cable.co.uk tahun terakhir, tarif rata-rata internet di Indonesia memang masih lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Malaysia. Namun jika dibandingkan dengan negara kepulauan lainnya yang memiliki tantangan geografis serupa, tarif Indonesia masih bisa dikatakan kompetitif.
- Tarif rata-rata per 1GB di Indonesia: sekitar USD 0.40 – 0.60
- Vietnam: USD 0.20
- Malaysia: USD 0.30
- Filipina: USD 0.55
- India (terendah secara global): USD 0.09
Namun, tarif ini tidak menceritakan keseluruhan cerita.
Beberapa pengusaha startup dan pelaku industri digital di Indonesia justru menyatakan bahwa tarif internet Indonesia tergolong murah, jika dibandingkan dengan kualitas layanan dan jangkauan yang ditawarkan.
“Dulu kita pikir internet kita mahal, tapi setelah saya membandingkan dengan negara-negara berkembang lain yang memiliki tantangan geografis serupa, saya jadi sadar — sebenarnya kita cukup murah, bahkan sangat bersaing,” ujar Bima Putra, CEO startup teknologi logistik asal Bandung.
Hal ini diperkuat oleh data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang menunjukkan bahwa dalam 5 tahun terakhir, harga layanan data seluler menurun lebih dari 40% meski kapasitas dan kecepatannya meningkat.
Mengapa publik masih merasa tarifnya mahal? Salah satu jawabannya adalah ketimpangan infrastruktur digital. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, internet cepat dengan harga terjangkau mudah diakses. Namun di wilayah timur Indonesia, tarif bisa melambung tinggi karena akses yang masih terbatas dan biaya operasional yang besar.
“Distribusi infrastruktur masih menjadi tantangan besar. Indonesia itu negara kepulauan, bukan satu daratan besar seperti Tiongkok atau India,” jelas Arief Syarifudin, analis telekomunikasi.
Pemerintah telah meluncurkan proyek Palapa Ring dan program Bakti Kominfo untuk memperluas jaringan ke pelosok. Dengan adanya konektivitas yang lebih merata, harapannya tarif internet juga bisa lebih stabil dan terjangkau di seluruh wilayah.