programlarindir.com -Beberapa guide atau pemandu wisata mengeluhkan kenaikan tiket masuk objek wisata Taman Tirta Gangga di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem. Diketahui, tiket masuk salah satu Daya Tarik Wisata (DTW) di Karangasem itu naik sejak Sabtu (1/3/2025).
Salah seorang guide, I Komang Subali, mengaku cukup sering membawa wisatawan ke Taman Tirta Gangga. Dia menilai tarif baru tiket masuk yang berlaku sekarang cukup memberatkan.
“Dengan fasilitas yang ada sekarang, saya raya tiket masuk terlalu mahal dan cukup memberatkan bagi wisatawan walaupun mereka tidak protes karena memang kebanyakan tidak tahu harga tiket sebelumnya berapa,” kata guide asal Ubud, Gianyar, itu, Senin (3/3/2025).
objek wisata lainnya di Bali yang mempunyai fasilitas lebih bagus dan tempat yang lebih luas, tapi harga tiket masuknya lebih murah. Subali merasa harga tiket Tirta Gangga tidak sebanding dengan fasilitas yang didapat turis. Terlebih, harga tiket tidak termasuk biaya parkir kendaraan.
“Seharusnya jika tiket masuk naik segitu, minimal kami parkir digratiskan, tapi ini parkir tetap bayar,” kata Subali.
Hal senada juga dikatakan oleh guide lainnya, Gustu, asal Sukawati, Gianyar. Dia mengaku kaget dengan harga tiket sekarang karena belum tahu jika tiket masuk sudah naik sejak 1 Maret 2025.
“Padahal baru tahun lalu naik tiket masuknya, sekarang naik lagi dengan harga yang cukup tinggi. Minimal naik Rp 5 ribu lah masih mending,” kata Gustu.
seorang pengunjung, Wira, justru tidak terlalu mempermasalahkan terkait kenaikan tiket masuk ke Taman Tirta Gangga. Dia menilai kenaikan masih dalam batas wajar mengingat Taman Tirta Gangga merupakan peninggalan kerajaan Karangasem yang penuh sejarah.
Kepala Pengelola Taman Tirta Gangga, Anak Agung Made Kosalya, mengatakan kenaikan harga tiket sudah melalui pertimbangan matang. Selain itu, wisatawan kini dapat menikmati beberapa fasilitas tambahan.
“Kenaikan harga tiket yang kami berlakukan sejak Sabtu (1/3) ada dasarnya dan sudah melalui pertimbangan yang matang, bukan karena kesewenang-wenangan,” kata Kosalya, Minggu (2/3/2025)